Enkripsi Password

Password di Linux dibuat dengan menggunakan metode tingkat lanjut dalam enkripsi, yakni DES (Data Encryption Standard). Menurut Federal Processing Standards Publication 46-2, DES didefinisikan sebagai ;
Sebuah algoritma matematika untuk menjalankan enkripsi (enchypering) dan dekripsi (dechypering) informasi koding binary. Enkripsi mengkonversikan data menjadi bentuk yang sulit ditebak, disebut chyper. Proses dekripsi cypher mengkonversikan data kedalam bentuk aslinya, disebut plain-text. (terjemahan bebas)
Enkripsi dan dekripsi dilakukan tergantung pada kunci (key). Kunci ini dibuat berdasarkan masukan dari user pada saat mengetikkan password terdiri dari binary 64 digit. Jika password yang diketikkan kurang dari binary 64 digit, maka DES akan menambahkannya secara otomatis. Dari binary 64 digit, 56 dipergunakan untuk enkripsi, dan 8 dipergunakan untuk cek kesalahan (error checking).
Saat seorang penyusup (atau siapa saja) akan melakukan crack terhadap password di Linux, mereka biasanya mempergunakan kamus (dictionary attack). Saat melakukan crack, penyusup akan mengambil kata-kata dari kamus, kemudian mengenkripsinya dengan DES. Dalam proses ini, kata demi kata diberikan secara terus menerus, kemudian diproses sebagaimana Linux memproses passwordnya. Hasilnya akan dicocokkan dengan daftar yang ada di /etc/passwd. Jika cocok, program cracker akan memberitahukan kepada penyusup, bahwa password sudah berhasil ditemukan.
Untuk meningkatkan keamanan password dalam jaringan Anda, baca kembali sub bab tentang Discretionary Access Control.